Rabu, 10 Maret 2010

Marsahanda, Kampung Halaman



Marshasnda gadis kelahiran 10 Agustus 1989 ini pulang kampung ikut dalam iring-iringan pada acara “Baralek Gadang Batagak Pangulu”, akhir Februari di Tabek Sarojo, bukit Tinggi Sumatera Barat. Dia berada di Bukit tinggi karena pamannya, Riyanto Sofyan diangkat menjadi salah satu datuk pada acara tersebut yaitu Datuk Pisang Ampek Nagari.

Berbusana gadis minang sembari membawa nampan berisi keris dan peci datuk, Marshanda tersenyum meskipun ketegangan tergambar di rautnya. “Menjadi deg-degan enggak karuan. Bayangin aja sepanjang perjalanan pesawat aku sedikit tegang. Bagaimana hati enggak tegang campur deg-degan, itu kan tanah budaya leluhurku. Semua keluargaku, adik-adik, mama, dan saudara-saudara yang lain sudah pernah mendatanginya, Cuma aku sendiri yang sama sekali belum menginjakkan kaki di sana. Ini kali pertama aku pulang kampung,” ujarnya.

Menurut Marshanda kampung halaman selalu menjadi pembicaraan keluarga besarnya. “Akhirnya aku bisa juga mendatanginya… wah, suatu hal yang surprise banget jadinya. Apalagi rumah gadang keluarga besarku usianya sudah 100 tahun lebih. Wah pastinya masih asli banget kayak zaman dulu ya…” uangkap Marshanda.

(Selected Reading: Kompas, Kamis 11 Maret 2010, halaman 32)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar